Abu Dhabi — Pertamina Marine Solutions (PMSol), anak perusahaan Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina International Shipping (PIS), turut ambil bagian dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025. Partisipasidalam perdana ini menjadi langkah perusahaan untuk memperkuat posisi Indonesia jaringan maritim dan logistik energi global.
Selama empat hari pelaksanaan, ADIPEC mempertemukan pemimpin industri energi dani Iki ijek ijin iin maritim dari berbagai negara. Delegasi PMSol mengikuti sejumlah pertemuan bisnis, diskusi
strategis, serta menerima kunjungan dari jajaran Pertamina Group. Melalui agenda tersebut, PMSol menjajaki peluang kolaborasi dan memperkenalkan kapabilitas maritim Indonesia
kepada calon mitra internasional.
Pada salah satu sesi konferensi bertajuk “Shaping the Future of Maritime Logistics with Digital Technologies”, Direktur PMSol Dian Prama Irfani menyoroti pentingnya kesiapan manusia dalam proses digitalisasi sektor maritim. Menurut dia, kemajuan teknologi seperti smart-port, kecerdasan buatan (AI), digital twins, hingga Just-In-Time (JIT) port calls, belum
otomatis menjamin keberhasilan transformasi digital.
“Banyak proyek digital berhenti pada tahap pilot bukan karena teknologinya kurang
memadai, tetapi karena kesiapan sumber daya manusia yang belum berkembang. Orang adalah ‘operating system’ industri maritim, sementara AI dan data hanyalah aplikasinya,” kata Irfani.
Ia menjelaskan bahwa masa depan logistik maritim tidak hanya ditentukan oleh adopsi teknologi, tetapi juga oleh kemampuan manusia dalam memimpin proses perubahan. Untuk itu,
Irfani menekankan tiga kapabilitas yang perlu diperkuat industri, yaitu transformasi kognitif, kolaborasi manusia–mesin, dan ketahanan adaptif.
Menurutnya, digitalisasi akan menghasilkan dampak optimal apabila para profesional di sektor maritim berbagi pola pikir dan kesiapan etis yang sama. “Saat algoritma menjadi umum, judgment menjadi pembeda.
Ketika otomatisasi menjadi standar, etika menjadi strategi,” ujarnya.Transformasi tersebut sejalan dengan langkah PMSol dalam dua tahun terakhir, ketika h8.perusahaan memperkuat bisnis inti sekaligus mempercepat digitalisasi di berbagai lini operasional.Peningkatan kompetensi talenta maritim nasional menjadi salah satu fokus yang terus dikembang Menutup sesi diskusinya di ADIPEC, Irfani menyampaikan bahwa digitalisasi maritim harus menempatkan manusia sebagai pusat perubahan.
“Technology transforms systems, but
people transform performance. Masa depan logistik maritim akan dibentuk bukan hanya dengan mendigitalisasi kapal dan pelabuhan, tetapi juga kesiapan manusianya,” ujarnya.
Kehadiran PMSol di ADIPEC 2025 diharapkan membuka ruang kerja sama baru sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia dalam ekosistem maritim global.
Artikel ini telah tayang di
Kabar Maju